Really Wrong

"Eriiin!!!!" jerit Merry, kakak Erin, gadis yang tomboy (Merry). "Apa sih, kak?! Erin mau belajar, nih! Besok ulangan sejarah!" gantian Erin menjerit. "Kamu ya? Yang ngobrak-ngabrik bedak dan lipstik kakak?!" emosi Merry makin tak terkendali. "Ih! Main nuduh sembarangan! Emang, kakak punya bukti aku yang bersalah?!" seru Erin dari kamarnya. Begitulah, Merry dan Erin akhirnya tak mau bicara sepanjang hari. Keesokan harinya, Erin turun untuk sarapan seperti biasanya ketika Merry menabrak dirinya. "Eh! Erin! Maafin kakak ya, semalam, kakak yakin, bukan kamu yang melakukan hal itu...... Mana mungkin kamu tega......" kata Merry lembut. Erin mengangguk singkat lalu meneruskan turun tangga. Di bawah, mama dan papa sudah menunggu dengan roti tawar, selai-selai, roti bakar, susu, dan fruit punch. Erin duduk dengan malas dan mengambil roti tawar. Dioleskannya selai cokelat di rotinya. Erin melahap roti itu sementara Merry duduk di sampingnya sambil minum susu. Erin melahap roti dengan cepat. "Rin! Makan jangan cepat-cepat! Alaaa! Pengen dapat tempat di samping Kak Merry di mobil aja, kan?" tegur Georgie, pacar Kak Merry yang baru datang.

ADA APA DENGAN ZYREX? :)

Senangnya, senangnya! Zyrex Notebook Anoa-ku belum diambil juga! Makanya, judul cerita ini; ADA APA DENGAN ZYREX? :) Pokoknya, aku masih berharap Notebook ini dikasih ke aku. Kan, nggak boleh putus asa? Ok, pertama-tama, kalau Notebook ini dikasih ke aku, aku akan sangat berterima kasih pada Intel.

PELAJARAN-PELAJARAN KELAS EMPAT

Tahu kan, bahwa aku sudah kelas empat? Nah, aku disini untuk menceritakan pelajaran-pelajaran beratku di kelas empat. Contohnya Seni Musik. Masa' aku udah HARUS bisa memainkan suling dengan lancar lagu "Rumah Kami Yang Kecil" sih! Apalagi, sulingnya harus Yamaha, nggak boleh merek lain. Hari Rabu tanggal 23 Juli dites, sih! Huh, kan, capek neken-neken nada suling sampe lancar dalam sehari. Akunya juga nggak bakat main suling. Nada do-ku masih sumbang, lagu yang kumainin nggak jelas, heran! Terus, adik-adik kelas yang masih bayi-bayi itu, mereka pasti masih belajar mainin pianika. Lebih enak, main pianika daripada suling. Dasar bayi! Anak-anak yang pasti belum tau apa-apa tentang pecahan....

Kelas Empat!

Kemarin, aku ikut ibu ngambil buku di sekolah.. Yah, aku nggak ketemu teman-temanku, sih! Tapi, ya ampun, buku-buku kelas empat itu, banyak sekali! Terutama LKnya. LK itu hampir duapuluh, banyaknya! Bagaimana coba, cara aku mengerjakannya? Aduh! Dalam buku matematika saja, ada pelajaran tentang angka romawi! Pas, pertama kali aku membuka buku matematika baruku di BAB angka romawi, aku berusaha menghapalkan angka-angka dasar romawi. Tapi, aku cuma hapal beberapa. Sekarang aja, udah lupa lagi! Pasti aku bakal sedikit kesusahan mengerjakan ujian matematika kelas empat. Terus, tadi aku juga buka-buka buku PLBJ. Pelajarannya! Tentang Adat Betawi lah, Cerita Begawan Sukri lah, masih banyak lagi deh! Aku merasa sedikit takut. Tapi, motoku kan,"Jangan Menyerah Sebelum Mencoba!" yah, memang sih, jangan putus asa dulu. Kita kan belum tahu seperti apa cara gurunya mengajar. Kalau baik, kita pasti mengerti. Masalahnya, jika gurunya galak! Gimana kita mau paham, coba! Kan, pelajaran harus dipahami benar-benar. Kalau tidak, celakalah kita. Tidak akan naik kelas, deh! Jadi pesanku, "Pelajaran dipahami yang benar, dengarkanlah benar-benar saat gurumu menjelaskan!" udah dulu ya, Bye!