Saturday, July 26, 2008

Really Wrong

"Eriiin!!!!" jerit Merry, kakak Erin, gadis yang tomboy (Merry). "Apa sih, kak?! Erin mau belajar, nih! Besok ulangan sejarah!" gantian Erin menjerit. "Kamu ya? Yang ngobrak-ngabrik bedak dan lipstik kakak?!" emosi Merry makin tak terkendali. "Ih! Main nuduh sembarangan! Emang, kakak punya bukti aku yang bersalah?!" seru Erin dari kamarnya. Begitulah, Merry dan Erin akhirnya tak mau bicara sepanjang hari. Keesokan harinya, Erin turun untuk sarapan seperti biasanya ketika Merry menabrak dirinya. "Eh! Erin! Maafin kakak ya, semalam, kakak yakin, bukan kamu yang melakukan hal itu...... Mana mungkin kamu tega......" kata Merry lembut. Erin mengangguk singkat lalu meneruskan turun tangga. Di bawah, mama dan papa sudah menunggu dengan roti tawar, selai-selai, roti bakar, susu, dan fruit punch. Erin duduk dengan malas dan mengambil roti tawar. Dioleskannya selai cokelat di rotinya. Erin melahap roti itu sementara Merry duduk di sampingnya sambil minum susu. Erin melahap roti dengan cepat. "Rin! Makan jangan cepat-cepat! Alaaa! Pengen dapat tempat di samping Kak Merry di mobil aja, kan?" tegur Georgie, pacar Kak Merry yang baru datang.

2 comments:

Ikhwan said...

Ini cerita karangan Ima? Wahhh kecil2 sudah berbakat nulis.. :) inspirasinya dapet darimana Ima..?

Mbak Ima said...

Om Iwan: Inspirasi? Dari.... Mana ya? Nggak tau! Idenya muncul begitu aja, tuh!